Jumat, 07 September 2012

Tetaplah dalam Kebaikan


Bila engkau seorang yang baik hati, bisa saja orang menuduhmu punya pamrih, namun bagaimanapun tetaplah berbaik hati. “Bertakwalah kepada Alloh di mana pun kamu berada, ikutilah perbuatan yang buruk dengan perbuatan baik, maka perbuatan baik itu akan menghapuskan (dosa) perbuatan buruk tersebut, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik” (HR. Imam Ahmad  dan At Tirmidzi)

Bila engkau jujur, mungkin saja orang lain akan menipumu, namun bagaimanapun tetaplah untuk selalu berkata jujur.  Rasulullah telah bersabda:   “Hendaklah kalian berlaku jujur karena sesungguhnya kejujuran mengantarkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu mengantarkan pelakunya ke surga” (HR.Bukhari)

Bila engkau istiqomah menjalankan kebaikan, bisa saja akan ada seseorang yang akan memfitnah dan menghina dirimu, namun bagaimanapun, tetaplah istiqomah. Firman Allah: “Maka beristiqomahlah (tetaplah) pada jalan yang lurus menuju kepada Allah dan mohonlah ampun kepada-Nya” (QS. Fushshilat: 6)

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang tapi bagaimanapun berbuat baiklah, karena ini adalah urusanmu dengan Allah, biarkan Allah menjadi saksi atas semua kebaikan yang engkau lakukan.

Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan

  KD.32.1 Memahami Besaran Vektor, Sistim Satuan dan Hukum Newton

Pengantar Ilmu Mekanika
Mekanika (Mechanics) juga berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari gerakan suatu benda serta efek gaya dalam gerakan itu.
Cabang Ilmu Mekanika terbagi dua ; Mekanika Statik dan Mekanika Dinamik , sedang Mekanika Dinamik dapat dibagi dua pula , yaitu Kinematik dan Kinetik.

Di bawah ini adalah 2 daftar subjek yang dipelajari di mekanika:
    Mekanika klasik
Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang bekerja pada benda. Sering dinamakan "mekanika Newton" dari Newton dan hukum gerak Newton.
Mekanika klasik dapat digunakan untuk menjelaskan gerakan benda sebesar manusia (seperti gasing dan bisbol), juga benda-benda astronomi (seperti planet dan galaksi, dan beberapa benda mikroskopis (seperti molekul organik).
Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan, "Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum sama dengan gaya tersebut".
Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti fisis, jika hukum-hukum tersebut diacukan terhadap suatu kerangka acuan tertentu, yakni kerangka acuan inersia (suatu kerangka acuan yang bergerak serba sama - tak mengalami percepatan). Prinsip Relativitas Newtonian menyatakan, "Jika hukum-hukum Newton berlaku dalam suatu kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut juga berlaku dalam kerangka acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka acuan pertama".
Mekanika klasik dibagi menjadi sub bagian lagi, yaitu
•    statika (mempelajari benda diam),
•    kinematika (mempelajari benda bergerak), dan
•    dinamika (mempelajari benda yang terpengaruh gaya).

    Mekanika kuantum

Silabus

    Memahami karakter berbagai jenis media gambar
    Memilih dan menentukan media gambar sesuai dengan tujuan dan persyaratan penggambaran.            Pekerjaan mengenali, memilih dan menentukan media gambar sesuai dengan tujuan penggambaran.                   
        Penggaris dipasang di atas selembar kertas dan sebuah garis lurus ditarik sepanjang salah satu sisi penggaris (misalnya disebut sisi A) dengan menggunakan pensil.
    Penggaris diputar hingga sisi A berimpit dengan garis lurus pada butir 1) dan sebuah garis lurus ditarik sepanjang sisi A.
    Kelurusan penggaris dipastikan berdasarkan  kesamaan kedua garis yang berimpit.
    Sebuah penggaris segitiga siku-siku diletakkan di atas sebuah penggaris lurus yang telah dipastikan kelurusannya.
    Sebuah garis lurus ditarik sepanjang sisi tegak penggaris segitiga siku-siku.
    Penggaris segitiga siku-siku dipindahkan ke bagian yang berlawanan dengan posisi semula dan sebuah garis lurus ditarik sejajar dengan garis pada butir 2).
    Ketepatan sudut siku-siku pada penggaris segitiga dipastikan berdasarkan kesamaan kedua garis yang sejajar    1.2.2.    Menggunakan Berbagai Macam Penggaris
    Memeriksa kelurusan penggaris.
    Berbagai macam bentuk, ukuran dan bahan penggaris
    Memahami berbagai macam penggaris dan fungsinya
    Memahami cara menggunakan berbagai macam penggaris
    Memasang penggaris dengan tepat
    Membersihkan dan menyimpan penggaris dengan benar
    Memeriksa ketepatan sudut penggaris segitiga 30° , 45° dan 60°.
    Memeriksa ketepatan sudut penggaris segitiga siku-siku.
    Memasang penggaris dengan tepat
    Membersihkan dan menyimpan penggaris dengan benar
    Memeriksa ketepatan sudut penggaris segitiga.
        Jujur
    Mandiri
    Rasa ingin tahu
    Disiplin
    Tanggung jawab
    Kerja keras        Pekerjaan menggambar menggunakan  berbagai macam penggaris sebagai alat bantu menggambar secara manual .
    Pekerjaan memeriksa kelurusan penggaris.
    Pekerjaan memeriksa ketepatan sudut penggaris seitiga 30°, 45° dan 60°.
    Pekerjaan memeriksa ketepatan sudut penggaris seitiga siku-siku.
    Pekerjaan memeriksa  ketepatan sudut penggaris segitiga.

    Tes Tulis
Penilaian Sikap
Penilaian Produk
                Modul / Buku
Ilmu bangunan gedung jilid 1

Tugas IPA klas XII Bangunan SMKN1 Madiun 2012

TUGAS IPA KLAS XII BIDANG BANGUNAN TH 2012

Membuat karya ilmiah dengan ketentuan sebagai berikut :
1.Sumber didapat dari internet, dan perpustakaan
2.Kata kunci minimal 2 kata
3.Tema judul tentang Limbah
4.Dikumpulkan sebelum UTS Semester 5

Identifikasi ilmu bangunan gedung

Konstruksi kayu
Batu bata
Plambing
Pondasi
Sambungan kayu
Pintu dan jendela

PEMERIKSAAN AGREGAT HALUS ( PASIR )

Langkah Kerja :
1.    Siapkan alat-alat yang digunakan
2.    Siapkan pasir untuk mewakili pasir yang akan diuji dengan cara mengambil dari beberapa tempat ( atas, bawah, samping kiri, samping kanan, tengah,, tapi hanya dari satu timbunan pasir )
3.    Ambil gelas ukur, masukan pasir kedalam gelas ukur setinggi 3/5 nya, jangan dipadatkan
4.    Masukan air kedalam gelas ukur tadi hingga tingginya mencapai 4/5 nya jangan sampai penuh
5.    Kemudian sumbatlah mulut gelas ukur itu dengan tutupnya atau memakai telapak tangan dan kocoklah selama kurang lebih 5 menit
6.    Setelah dalam keadaan homogen ( betul-betul tercampur ) letakan ditempat yang aman ( tidak terganggu oleh getaran atau guncangan )
7.    Setelah terjadi endapan ( airnya jernih ) barulah teliti dan ukurlah masing-masing endapan tadi, kemudian kita akan dapat mengetahui kadar Lumpur pada pasir


Analisa Hasil Pemeriksaan :
Dari langkah kerja, kita dapatkan hasil sebagai berikut :
Endapan pasir dalam gelas ukur setinggi ……………………………..mm
Endapan Lumpur yang terjadi setinggi ……………………………….mm
Dengan demikian kita dapat mencari kadar Lumpur pada pasir dengan cara :
Hasil akhir    Kesimpulan

Tinggi endapan Lumpur yang terjadi
                                                                 X 100 % =……..%
Tinggi endapan pasir dalam gelas ukur
   

PENGOLAHAN SAMPAH

PENGOLAHAN SAMPAH
A. Latar Belakang
Sampah adalah sisa/ hasil kotoran dari aktivitas/ produksi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sampah/ limbah yang terdapat di perkotaan atau pedesaan  meliputi sampah/ limbah padat, cair dan gas. Selama ini sampah hanya dibakar atau dibuang begitu saja. Pembakaran sampah dapat mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem sehingga dapat merusak lingkungan, sedangkan pembungan sampah tanpa pengelolaan dapat mengakibatkan timbulnya banyak penyakit, lingkungan tidak sehat dan bencana alam.
Keberadaan sampah bukan hanya di lingkungan masyarakat pada umunya, tetapi lingkungan sekolahpun dapat menghasilkan sampah dengan jumlah cukup banyak. Salah satu contoh disini adalah sampah / limbah di SMKN I madiun, yaitu sisa dari bengkel kayu, sisa dari bengkel mesin, dan sampah organik. Selama ini belum diolah secara maksimal.
 Disisi lain sampah bisa menghasilkan uang. Dengan sistem pengelolaan sampah yang baik kita dapat menghasilkan berbagai macam produk/ barang seperti ; batako, pupuk, kerajinan tangan, briklet, dll. Pengelolaan limbah air rumah tangga dan air hujan dapat menghasilkan air bersih, sehingga dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan iar.
Dampak pembuangan sampah, pengelolaan sampah, memanen sampah adalah sesuatu yang menarik untuk disajikan, dimana saat ini harus disesuaikan  dengan melihat lebih jauh mengenai sistem pengelolaan sampah di kota Madiun.

B. Tujuan
Kegiatan survei dan obsevasi sistem  pengelolaan sampah ini bertujuan untuk :
1.    Menunjukkan tentang Teknik Pengelolaan dan Pengolahan Sampah / Limbah Perkotaan yang benar.
2.    Mengamati dan menelaah lebih lanjut mengenai sistem pengelolaan sampah yang sudah berjalan selama ini, di kota Madiun.
3.    Membantu menciptakan lingkungan yang “Green & Clean” di SMKN I Madiun.
4.    Meningkatkan kreativitas dan SDM guru dan siswa SMKN I Madiun.

C. Ruang Lingkup
Kegiatan presentasi dilaksanakan di SMKN I Madiun.

D. Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini menyesuaikan dengan jadwal dan kondisi di SMKN I  Madiun.

E. Penutup
        Geliat kehidupan masyarakat dapat kita lihat dan amati dari banyak sudut pandang, dan aktivitas kesehatannya. Salah satunya yaitu kami ingin melakukan sebuah observasi dan presentasi realita bagaimanakah sistem  pengelolaan sampah yang sedang berjalan di seputar Kota Madiun( pada umumnya) dan SMKN 1 Madiun (pada kususnya).

LANGKAH KERJA SURFER

LANGKAH KERJA SURFER:
1.     Klik surfer exe
2.    File
3.    New
4.    Work sheet ……oke
5.    Ambil data dari exel
6.    Copy
7.    Bawa ke surfer
8.    File
9.    Save As
10.    Buat file baru
11.    Oke
12.    File
13.    New
14.    Plot dokumen
15.    Oke
16.    Grid
17.    Data
18.    Latihan surfer
19.    Open
20.    Kriging
21.    Pilih Kriging …. Klik
22.    Oke
23.    Map
24.    Contour map
25.    New contour map
26.    Muncul latihan surver
27.    Pilih kebawah
28.    All file
29.    Lambang grid ( latihan )
30.    Open
31.    Fill contour
32.    Colour scala
33.    Oke  … muncul gambar contour
34.    Klik dalam gambar 2x
35.    Pilih level…KLIK
36.    Klik 2X  pada NO sehingga menjadi YES







UNTUK MERUBAH INTERVAL PADA CONTOUR
1.    Klik kanan
2.    Pilih properties
3.    Pilih level
4.    Klik pada level  bawah 2x
5.    Ganti interval …….. missal 5 menjadi 2.5
6.    Oke samping kanan
7.    Oke bawah ….. muncul gambar


CARA MENTRANSFER DARI SURFER KE AUTO CAD :
1.    Pilih dulu file
2.    Save
3.    Plot 2 save …..( ke D atau ke …..)
4.    File export ….. muncul file name latihan surfer grid
5.    Cari plot (sesuai nama gambar awal )
6.    Pilih tanda panah bawah …… open
7.    Pilih AUTO CAD DXF. DRAWING …… klik save
8.    Centang semua kotak ( kecuali Use only …..)
9.    Oke
10.    Oke
11.    Oke
12.    Oke
13.    Buka data gambar AUTO CAD DI D ATAU DIMANA GAMBAR SI SIMPAN.



Finishing kayu dengan politor

SEKOLAH  MENENGAH  KEJURUAN NEGERI  1  MADIUN
Teknik Bangunan    FINISHING  KAYU
Melaksanakan Pekerjaan finishing kayu dengan Politor    Tkt II / Sem  5
Teknik Konstruksi Kayu       
TUJUAN  :
                 Agar siswa dapat melaksanakan pekerjaan finishing  kayu menggunakan bahan politor   dengan  prosedur  yang  benar.

DASAR TEORI
             Politor merupakan salah satu jenis reka oles / finishing yang tergolong sudah tua namun masih sangat popular pada pembuatan perabot, perlengkapan rumah tangga dan komponen bangunan yang lain.
             Penggunaan politor dimulai pada tahun 1630  sejak ditemukannya selak ( shellac ) dari sejenis insek yaitu kutu lak yang bernama Laccifer Kerr.
             Dengan ditemukannya selak atau sirlak ( shellac ) , memungkinkan pembuatan bahan pelapis permukaan kayu yang sangat menarik , baik warnanya maupun keindahannya. Jauh bedanya jika dibandingkan dengan reka oles primitive yaitu benda yang dipanaskan diatas bara api  hingga kecoklatan dan digosok dengan kayu keras atau digosok dengan buah kemiri dan diusap dengan daun pisang kering.
             Pengerjaan politor dengan cara konvensional tidak terlalu sukar , dapat dengan mudah dipraktekkan oleh pekerja berpendidikan rendah , bahkan oleh orang yang tidak berpendidikan.
Harga politor juga relative murah dan terjangkau oleh masyarakat kecil.

             Manfaat politor adalah :
             1.   Melapisi dan mengkilapkan permukaan kayu.
             2.   Memperindah dan mempertajam pola serat kayu.
             3.   Menjaga kestabilan kayu dari pengaruh cuaca diluar lingkungannya.

Bahan   Politor
Selak
             Selak atau shellac dibuat dari lak, sejenis dammar atau getah hasil sekresi kutu lak yang hidupnya paarasit pada tumbuhan tertentu . Hasil sekresi tersebut dikeluarkan disekeliling badan kutu lak sebagai proteksi terhadap musuh dari luar dan keadaan sekitarnya.
Kutu lak yang dikembangkan di Yogyakarta diarea seluas 1.300 Ha, dan di Probolinggo 3.750 Ha , berasal dari India dan dapat dibudidayakan pada pohon – pohon kesambi, akasia , ploso, dan widara. Dan yang terbaik adalah kayu kesambi.
             Shelak yang dijual ditoko ada yang berwujud kepingan/ emping, dan ada yang berujud batangan . Warnanya ada yang putih dan ada yang berwarna kuning kecoklatan.

Spirtus
             Spirtus adalah bahan cair dan bukan sebangsa minyak . Pada umumnya disebut alkohol, yang sering dipergunakan  untuk minuman keras. Alkohol yang dicampur dengan bahan – bahan kimia beracun agar tidak bisa jadi minuman keras disebut spiritus. Alkohol didapat dari hasil penyulingan bahan- bahan yang mengandung gula atau tepung yang diragikan  misalnya membuat tape dari beras atau ketela , arak dari legend an sebagainya. Untuk membuat alkohol  secara besar – besaran yang murah dan mudah didapat ialah tetes dari pabrik gula.
             Spirtus yang baik untuk pembikinan politor adalah yang mengandung < 5 % air. Apabila terlalu banyak mengandung air , kalau  untuk merendam / membuat politor tidak  menghasilkan politor yang baik , karena sirlak menjadi rusak dan tak dapat luluh.


Sistem manajemen konstruksi

SISTEM MANAJEMEN KONSTRUKSI

    Sebagai system rekaya, apab ila semua sumber daya beupa waktu, dana, peralatan teknologi, manusia, material, didalam proseskonstruksi disusun dan diorganisasikan membentuk urutan kegiatan – kegiatan dalam usaha kerangkalogis menyeluruh akan membentuk system manajemen konstruksi. Sesuai dengan sifaat- sifat tekniknya, kegiatan – kegiatan didlam proses konstruksi pada dasarnya cenderung bersifat sangat terurai. Kegiatan – kegiatan baik yang berupa sub-sistem atupun bagian –bagian pekerjaan membentuk struktur mekanisme berlapis-lapis dan saling ketergantungan tinggi, Sebgian besar drinya merupakan ekerjaan bersifat khusus yang keahlisn spesialisasi. Apalagi jika dikaitkan pula dengan tujuan dan kepentingan individual masing-masing pengelola yang melekat dalam industri ini. Sehinggga masalah pokok yang dihadapi dalam proyek lonstruksi pada umumnya lbih mencakup kebutuhan untuk menyesusaikan organisasi dan sistem manajen yang harus ditereapkan. Hubungan antar unsur pengeloala yang berpijak pda kepentingan bisnis dengan sifat- sifat kegiatnnya yang terpecah belah serta terpisah merupakan beda yang mencolaok apabila dibandingkan dengan proses produksi pada industri lainnya.
    Karenasifat kebutuhan dan kondisi yang sepertinya selalu berubah-ubah tersebut, upaya – upaya pengembangan sistem manajemen yang bersifat terprogram, standar, atau baku, yang diharapkan dapat membantu memperbaiki prospek industri ini dalam jangka panjang selalu saja mengalami hambatan. Seperti halnya kputusan Dirjen Cipta Karya Departemen PU mengensi Pedoman Operasional Penyelenggearaan Pembangunan Gedung Negara misalnya. Apalagi bila penerapan praktek konstruksi masih juga didasri dengan pemahaman dan semangat terkotak-kotak, terpisah- pisah, maka sistem manajemen konstruksi tidak akan pernahbisa terwujud dengan baik. Pendekatan sistem manajeman konstruksi sebagai suatu alternatif bukanlah samasekali hal baru yang dikenal. Bahkan berdasarkan keadaan alamiahnya disadari atau tidak, pendekatan tersebut dimasa silam telah terbuktibermanfaat dalam menyelesaiakm permasalahan praktek konsruksi pada banyak proyek tertentu berkaitan dengan masalah disintregasicorganisi.  Sebagai sifat konsep dasarnya, pendekatan sistem tidaklah memperlakukan unsur-unsur pengelolanya berfungsi secara terkotak-kotak atau terpisah-pisah. Akan tetapi sesaui dengan sifat kegiatan yang diperlukan dalam sistem rekayasa konstruksi hendaknya lebih mewujudkan keterpaduan  seluruh organisasi yang terlibat. Seluruh kegiatannya disusun jedalam satu kesatuan koordinasi pada pengendalian dengan tujuan bersama yakni memberikan pelayanan terbaik bagi pemberi tugas.

Konstruksi Baja Hitam

Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan
Konstruksi Rangka atap baja ringan yang terbuat dari baja ringan (truss) menjadi solusi bagi rangka atap rumah biasa yang masih menggunakan kayu sebagai bahan dasar, karena adanya pengaruh dari cuaca dan rayap. Rangka atap baja ringan menjadi solusi untuk itu.

PENGUKURAN POSISI VERTIKAL

BAB 3. PENGUKURAN KERANGKA DASAR VERTIKAL (ISKANDAR)
Daftar isi
[sembunyikan]
•    1 Pengertian
•    2 Pengukuran sipat datar
o    2.1 Cara kesatu
o    2.2 Cara kedua
o    2.3 Cara ketiga
•    3 Jenis - Jenis Pengukuran Sipat Datar
o    3.1 Sipat datar memanjang
o    3.2 Sipat datar resiprokal
o    3.3 Sipat datar profil
o    3.4 Sipat datar luas
•    4 Ketelitian pengukuran sipat datar
•    5 Syarat - syarat alat sipat datar
o    5.1 Pesawat Sipat Datar
    5.1.1 1. Dumpy Level
    5.1.2 2. Tipe Reversi ( Reversible level )
    5.1.3 3. Tilting Level
    5.1.4 4. Automatic Level
o    5.2 Rambu Ukur
•    6 Pengukuran trigonometris
•    7 Pengukuran Barometris
o    7.1 Prosedur pengukuran
    7.1.1 1. Pengukuran tunggal
    7.1.2 2. Pengukuran simultan
•    8 Rangkuman
•    9 Soal Latihan

Pengertian    
Kerangka dasar vertikal merupakan kumpulan titik - titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya berupa ketinggiannya  erhadap bidang rujukan ketinggian tertentu. Bidang ketinggian rujukan ini bisa berupa ketinggian muka air laut rata - rata (mean sea level - MSL) atau ditentukan lokal. Umumnya titik kerangka dasar vertikal dibuat menyatu pada satu pilar dengan titik kerangka dasar horizontal.
Pengadaan jaring kerangka dasar vertikal dimulai oleh Belanda dengan menetapkan MSL di beberapa tempat dan diteruskan dengan pengukuran sipat datar teliti. Bakosurtanal, mulai akhir tahun 1970an memulai upaya penyatuan sistem tinggi nasional dengan melakukan pengukuran sipat datar teliti yang melewati titik - titik kerangka dasar yang telah ada maupun pembuatan titik - titik baru pada kerapatan tertentu. Jejaring titik kerangka dasar vertikal ini disebut sebagai Titik Tinggi Geodesi (TTG).
Hingga saat ini, pengukuran beda tinggi sipat datar masih merupakan cara pengukuran beda tinggi yang paling teliti. Sehingga ketelitian kerangka dasar vertikal (K) dinyatakan sebagai batas harga terbesar perbedaan tinggi hasil pengukuran sipat datar pergi dan pulang. Pada tabel 2 ditunjukkan contoh ketentuan ketelitian sipat teliti untuk pengadaan kerangka dasar vertikal. Untuk keperluan pengikatan ketinggian, bila pada suatu wilayah tidak ditemukan TTG, maka bisa menggunakan ketinggian titik triangulasi sebagai ikatan yang mendekati harga ketinggian teliti terhadap MSL.

Pengukuran tinggi adalah menentukan beda tinggi antara dua titik. Beda tinggi antara 2 titik dapat ditentukan dengan :
1.    Metode pengukuran penyipat datar
2.    Metode trigonometris
3.    Metode barometri

Kamis, 06 September 2012

MGMP BANGUNAN TELAH HADIR

MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Program Keahlian Teknik Bangunan Kota Madiun telah dibentuk pada bulan April 2012 dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Nomor 421.401.104/5237/2012. Sangat Kebetulan sekali bahwa untuk Program Keahlian Teknik Bangunan hanya ada di SMK Negeri 1 Madiun yang terbagi menjadi 4 Kompetensi Keahlian yaitu :

  1. Teknik Konstruksi Batu dan Beton
  2. Teknik Konstruksi Kayu
  3. Teknik Survei dan Pemetaan
  4. Teknik Gambar Bangunan
MGMP Teknik Bangunan Kota Madiun Dinahkodai oleh Bpk. Nanang Dwi Utomo PW, S.Pd, MT dengan dibantu oleh Sekretaris Bpk. Nurhadi Kuswanto, S.Pd dan Bendahara Ibu Trijana Herawati, S.Pd.

Begitu terbentuk MGMP Teknik Bangunan Kota Madiun langsung tancap gas mengadakan kegiatan berupa DIKLAT ICT UNTUK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT yang dilaksanakan di Aula SMK Negeri 1 Madiun pada tanggal 07 hingga 08 September 2012. Semoga dengan terbentuknya MGMP Teknik Bangunan Kota Madiun ini akan menyatukan 1 visi dan misi dalam mengembangkan pendidikan khususnya di jurusan Teknik Bangunan.

JAYALAH SMK...
     SMK BISA...!!